B. Kondisi adat Batak dimasa kini
Pada waktu belakangan ini, pemahaman orang
Batak Toba tentang adat istiadatnya sendiri, sudah mulai kabur, dan
pelaksanaannya pun, sudah banyak yang menyimpang dari aturan. (Ruhut ni adat).
Kalau kita perhatikan dengan seksama pelaksanaan adat (Perhelatan) di zaman
sekarang ini, kelihatannya sudah beragam dan tidak bersifat argumentatif lagi ;
istilah dalam bahasa Batak disebut: Mardua
rupa songon bulung ni Motung, ada yang menuruti aturan (Ruhut ni adat),
inilah yang kita sebut adat na pinaradat
(adat istiadat), ada pula yang menyimpang dari aturan, inilah yang kita
sebut adat na niadathon (Adat yang
diadatkan/di jadi-jadikan/diada-adakan).
Akibat
dari kondisi adat yang sudah demikian
itu, bingunglah generasi penerus, dan tidak begitu antusias
lagi terhadap adat-istiadatnya sendiri. Dimasa sekarang, sudah banyak orang
Batak Toba yang menghindar serta menjauh dari adat; kalau hal ini dipertanyakan
kepada mereka, beragam pula jawabannya. Ada yang berkata: adat itu milik orang
kaya, orang miskin tidak sanggup ; yang
lain berkata: adat bikin susah, capek dan
membosankan; ada pula yang berkata: Adat itu adalah Babi ; ada Babi ada
adat, tidak ada Babi tidak ada adat.
Pada masa sekarang, orang Batak Toba
dihadapkan pada pertanyaan: Apakah terus membiarkan adatnya terombang ambing
mengikuti ketidak pastian, atau kembali ke aturan dasar yang ditetapkan para
pemuka masyarakat dahulu. (Back to Basic).
Selanjutnya untuk mengetahui adat yang
sesuai dan yang tidak sesuai dengan aturan dasar yang ditetapkan oleh 0mpu raja
Ijolo, perlu diadakan kaji ulang.(uji materi).
Dibawah ini, kami sajikan beberapa
materi bahasan yang dapat kami kumpulkan dari lapangan; Walaupun materi ni
sudah dibahas beberapakali didalam forum diskusi/Seminarterbatas yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sianjur mulatompa Pencinta Budaya Batak, namun
kami masih merasa perlu memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menyampaikan pendapatnya.
0 Response to "B. Kondisi adat Batak dimasa kini"
Post a Comment